DP Motor Naik ? Hal ini tengah berkembang di masyarakat dan menumbuhkan pro kontra tentang kebijakan ini.Kebijakan ini diambil oleh Departemen Keuangan dan Menteri Keuangan dengan dalih bahwa begitu mudahnya mendapatkan sepeda motor dengan cara kredit,hanya dengan Rp.500 ribu orang bisa mendapatkan motor impiannya dengan tidak memperhitungkan kemampuan untuk membayar cicilan kredit kedepannya.Hal inilah yang memicu meningkatnya kredit konsumsi yang berlebihan di masyarakat.
Dengan dinaikkannya DP motor menjadi 25% akan menurunkan penjualan motor di dealer sekitar 30%,tentu hal ini akan berdampak besar bukan hanya bagi karyawan atau keluarganya akan tetapi masyarakat luas yang mau tidak mau harus sedikit lebih berhemat menanggapi penurunan produksi.
Ok, sekarang mari kita coba melihat dari 2 pandangan Pro ( pro = cepot ) dan Kontra ( kontra = gareng ) dalam sebuah perdebatan:
- Cepot = " Gw setuju karena dengan dinaikkannya dp motor,kemacetan pasti berkurang".
- Gareng = " Kang,kemacetan mah jangan selalu dilihat dari banyaknya kendaraan akan tetapi lihatlah dari tata kota dan sistem rambu lalu lintas serta kebiasaan buruk para pemakai jalan,coba liat kalo kita antri dalam sebuah barisan yang rapi dan orang yang mengantri pun saling menghormati maka tidak akan terjadi kemacetan"
- Cepot = " Ah,justru dengan banyaknya kendaraan akan memakan banyak ruang di jalanan,kan itu faktor utama dalam kemacetan"
- Gareng = "Volume kendaraan memang banyak,tetapi apakah kendaraan yang banyak atau jalanan yang terlalu sempit?"
- Cepot = " dengan banyaknya kendaraan memicu banyak kecelakaan"
- gareng = " kecelakaan lebih diakibatkan oleh kecerobohan dan ketidakpatuhan terhadap lalu lintas,justru dengan banyaknya volume kendaraan maka pemakai jalan harus lebih waspada dalam berkendara."